28 January 2024
Pengertian dari Dajjal sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya "pembohong" atau "yang membuat bingung". Dalam konteks Islam, Dajjal dianggap sebagai tokoh yang muncul menjelang kiamat, membawa fitnah dan godaan besar. Kepercayaan mengenai Dajjal didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.
Alasan mengapa Dajjal tidak bisa masuk dua tempat suci, Makkah dan Madinah, merupakan bagian dari kepercayaan agama Islam dan dijelaskan dalam hadis. Ini dapat dikaitkan dengan konsep keberkahan dan perlindungan khusus yang Allah berikan kepada dua tempat suci ini.
Makkah dan Madinah dianggap sebagai tempat-tempat yang mendapat perlindungan khusus dari Allah SWT. Dalam tradisi Islam, kedua kota suci ini memiliki nilai spiritual dan keberkahan yang tinggi. Oleh karena itu, Dajjal tidak akan bisa masuk atau merugikan tempat-tempat tersebut.
Meskipun konsep Dajjal dan tanda-tanda kiamat bersifat keagamaan dan melebihi pemahaman ilmiah, penting untuk diingat bahwa interpretasi dan keyakinan mengenai hal ini dapat berbeda-beda di antara umat Islam.
Menukil Republika, Anas bin Malik RA meriwayatkan hadits yang isinya menjelaskan tentang penyebab dajjal tidak akan bisa memasuki dua tempat suci ini.
"Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya (Makkah dan Madinah), kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik dari sana." (HR. Bukhari)
Hadits itu menunjukkan, Nabi Muhammad SAW telah memberi peringatan tentang munculnya Dajjal, dan kemunculannya adalah salah satu tanda Hari Kiamat. Dalam hadits ini Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Dajjal akan memasuki setiap negara dan menggoda orang-orang kafir agar ikut bersamanya.
Namun, Dajjal tidak akan bisa memasuki Makkah dan Madinah. Sebab tidak ada jalan tanpa barisan malaikat yang menjaga Makkah dan Madinah.
Dinamakan Dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan kepalsuan, dan ia termasuk salah satu keturunan Adam yang dengannya Allah menguji hamba-hamba-Nya. Allah SWT memberinya kekuasaan untuk melakukan berbagai hal, termasuk yang ada dalam kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Di antaranya ialah menghidupkan orang mati, mematikannya, dan menampakkan dunia yang indah dan subur bagi tidak demikian bagi orang-orang beriman.
Anggota Fatwa Darul Ifta Mesir Syekh Dr Ahmad Mamduh juga menjelaskan, semua manusia akan terkoyak pada saat datangnya zaman Dajjal. Di antara mereka ada yang tergoda untuk masuk ke dalam fitnahnya. Sebagian lagi ada yang akan dilindungi oleh Allah SWT sampai Allah melenyapkan Dajjal.