28 January 2024
Aksi salam dua jari yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah pada tanggal 23 Januari 2024, terus menjadi topik pembicaraan dan menjadi sorotan publik. Aksi tersebut mengundang berbagai spekulasi dan interpretasi dari berbagai kalangan, menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya melakukan aksi tersebut dan apa pesan yang ingin disampaikan.
Berbagai tokoh dan pihak memberikan penafsiran yang berbeda terkait aksi tersebut. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengartikan simbol dua jari sebagai bentuk dukungan terhadap pembebasan Palestina dari penjajahan Israel. Pandangan ini menciptakan diskusi dan refleksi lebih lanjut mengenai posisi politik dan dukungan internasional.
Di sisi lain, Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, berpendapat bahwa Jokowi berusaha menjaga netralitas dalam konteks Pemilihan Umum 2024. Ini menjadi perbincangan karena netralitas seorang kepala negara selama proses pemilihan menjadi sangat penting untuk memastikan keadilan dan kepatutan.
Meskipun sebelumnya dikabarkan bahwa pose dua jari tersebut dilakukan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Todung Mulya Lubis menekankan bahwa jika benar, Ibu Negara juga harus tetap mematuhi asas netralitas dalam konteks Pemilu 2024. Ini menimbulkan pertanyaan tentang peran Ibu Negara dalam arena politik dan sejauh mana intervensinya dapat memengaruhi pandangan publik.
Seiring dengan viralnya aksi dua jari tersebut di media sosial, publik terus berspekulasi tentang siapa yang sebenarnya melakukan aksi tersebut dari dalam mobil berpelat RI-1 saat konvoi Jokowi. Tidak hanya itu, pertanyaan tentang respons atau reaksi langsung dari Jokowi terhadap dugaan bahwa dirinya yang melakukan aksi tersebut juga menjadi perhatian utama.
Dalam suasana politik yang memanas menjelang Pemilihan Umum, setiap tindakan atau gestur dari seorang pemimpin dapat memiliki dampak yang signifikan. Oleh karena itu, penafsiran dan analisis lebih lanjut terhadap aksi salam dua jari ini terus menjadi perbincangan dan menyiratkan pentingnya interpretasi simbolik dalam konteks politik dan sosial di Indonesia.
Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Jawa Tengah pada Selasa, 23 Januari 2024. Pada sebuah rekaman video beredar, tampak rombongan konvoi mobil kepresidenan melewati sebuah jalan yang dipenuhi warga.
Saat itu ada yang warga berteriak menyebut nama Ganjar-Mahfud. Meski tidak balas menjawab, tampak sebuah tangan keluar dan mengacung ke atas melalui kaca belakang dengan memberikan pose dua jari.
Menjawab apa maksud dan simbol dua jari tersebut, Jokowi yang dikonfirmasi awak media di Jakarta menjawab dengan singkat.
Menyenangkan," kata Jokowi di Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Awak media pun coba menanyakan arti dari kata 'menyenangkan' yang dimaksud Presiden. Menurut Jokowi, hal itu berkaitan dengan momen bertemu rakyat.
"Ya menyenangkan, kalau bertemu masyarakat kan menyenangkan," jawab Jokowi dengan senyum.
Wakil Presiden (wapres), Ma'ruf Amin menyebut, persoalan salam dua jari dari mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melintas di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Senin 22 Januari 2024 diserahkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Menurutnya,Bawaslu lebih berwenang menilai apakah adakah hal yang dianggar, daripada dirinya.
"Ya termasuk itu (salam dua jari) juga nanti urusan Bawaslu saja," kata Ma’ruf Amin di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Selain itu, terkait kasus lain yakni adanya bantuan sosial (bansos) beras Bulog yang bergambar Pabowo Gibran, Ma’ruf Amin juga menyerahkan hal itu pada Bawaslu.
Ia juga mempersilakan masyarakat untuk melaporkan ke Bawalu.
"Saya kira kalau masalah-masalah yang berkait dengan pemilu, kampanye ada beras bansos ada gambar itu saya kira supaya disampaikan kepada Bawaslu saja," kata Ma'ruf Amin
Menurut dia, Bawaslu merupakan lembaga yang berwenang untuk menilai dan juga menindaklanjuti laporan tersebut, apakah ada atau tidaknya pelanggaran.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat suara terkait video yang memperlihatkan seseorang mengacungkan simbol dua jari dari dalam mobil kepresidenan atau RI 1 saat ditumpangi Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Hasto menilai, seharusnya mobil Kepresidenan dipergunakan untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun, ternyata mobil tersebut malah dipergunakan dengan hal-hal yang kurang tepat.
"Kalau saya membaca dari netizen dari rakyat, mereka akan sangat cerdas itu kan menggunakan fasilitas negara, itu komentar dari rakyat ya," kata Hasto, kepada wartawan, di Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024.
Jadi kami mencermati suara hati yang muncul dari rakyat Indonesia ketika mobil yang seharusnya di pakai untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara ternyata ditunjukkan dengan cara-cara yang kurang pas," tegasnya.
Sementara, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai bahwa pose dua jari tersebut hanya guyon atau bercandaan saja. Sebab, dalam video tersebut masyarakat meneriaki mobil Kepresiden yang tengah melintas dengan teriakan Ganjar-Mahfud.
"Presiden Jokowi ancungi dua jari dua hal yang bisa saya tangkap pertama ya Pak Jokowi hanya sekadar bercanda dengan masyarakat yang sekeliling berteriak-teriak ke 03 Pak Jokowi lewat ya mungkin apa refleks ngacung 2 jari,” ucap Said.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzan menyatakan bahwa pose dua jari tidak serta merta diartikan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02.
Menurutnya, pose itu bisa saja dimaknai simbol pembebasan Palestina dengan menunjukkan dua jari berlambang kedamaian.
"Orang Palestina begini (menunjukkan pose 2 jari). Peace ya orang Palestina, sama aja itu," kata Muzani di Media Center TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).
Muzani tak ingin mengambil kesimpulan pose dua jari di mobil kepresidenan itu sebagai tanda dukungan untuk Prabowo-Gibran.
Dia berkata, bisa saja pasangan capres-cawapres nomor 01 dan 03 mengangkat dua jarinya ketika bicara kedamaian Palestina.
"Enggak serta merta kalau begini (2 jari) dimaknai sebagai dukungan. Nanti sebentar lagi juga 01, 03 ketika bicara tentang Palestina juga begini (2 jari), damai," pungkasnya.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep angkat bicara soal pose dua jari dari dalam mobil kepresidenan atau RI 1 saat melintas di Jawa Tengah yang diduga merupakan tangan Ibu Negara Iriana.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Iriana itu meminta agar hal tersebut dicek terlebih dahulu kebenarannya.
"Ya coba cek aja. Coba dicek lagi kebenarannya. Bener apa enggak. Gitu aja," kata Kaesang kepada wartawan di Kiara Artha Park, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).
Sementara itu, Kaesang juga tak memberikan jawaban soal siapa sosok yang memberikan pose dua jari dari kaca mobil kepresidenan-1.
Adapun peristiwa itu diduga terjadi saat Jokowi dan Iriana sedang melakukan kunjungan kerja di Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Dalam video yang beredar, ada banyak warga menunggu di sisi kiri dan kanan jalan ketika mobil kepresidenan tersebut melintas. Para warga pun meneriakkan nama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Tiba-tiba dari dalam mobil kaca sebelah kiri bagian belakang terlihat tangan yang berkemeja putih mengacungkan dua jari.