Samuel Sekuritas Rekomendasikan 'Buy' untuk Saham GOTO: Potensi Kenaikan 35,4% dengan Strategi Cerdas GOTO untuk Kembali Bersinar

29 December 2023

Dalam perkembangan menarik, PT Samuel Sekuritas Indonesia mengubah rekomendasi saham perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi "beli" (buy) dari sebelumnya "tahan" (hold). Target harga saham juga dinaikkan menjadi Rp130 per saham, menandai potensi kenaikan sebesar 35,4%.


Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan, menjelaskan bahwa target harga Rp130 mencerminkan rasio nilai enterprise value (EV) atau pendapatan sebesar 7 kali untuk sepanjang 2023. Target harga ini mencakup pertimbangan harga saham terakhir GOTO di Rp96 per saham per 4 Januari 2023 dan mencerminkan 59,6% dari konsensus analis yang menetapkan target harga saham GOTO di level Rp218/saham.


"Meskipun saham GOTO turun 75,13% sejak IPO pada 11 April 2022, kami melihat penurunan ini sebagai peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham GOTO," ungkap Farras, dikutip Jumat (6/1/2023).


Rekomendasi "beli" diberikan atas dasar kinerja positif pendapatan GOTO pada kuartal IV-2022 dan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan, terutama dengan margin kontribusi positif tahunan sebesar Rp869 miliar.


Baca juga: Sudah 2 Hari GOTO Jadi Dewa Penolong IHSG, Pertanda Apa?


"Kenaikan take rate, efisiensi yang lebih baik, dan valuasi yang menarik mendorong kami untuk meningkatkan rating GOTO menjadi beli dengan target harga Rp130, 7,01x EV/Sales FY23F," jelasnya.


Farras menyoroti beberapa faktor positif yang dapat diperhatikan dari GOTO. Pertama, langkah PHK massal yang dilakukan baru-baru ini, yang membantu GOTO mengurangi biaya gaji sebesar Rp477 miliar pada kuartal IV-2022. GOTO juga berhasil menggandakan net take rate menjadi 2,8%, dengan fokus pada pengguna dengan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) tinggi.


Samuel Sekuritas memproyeksikan GOTO akan mencapai GTV dan pendapatan bersih sebesar Rp187 triliun dan Rp4,8 triliun masing-masing pada Q4-2022. Meskipun ada potensi penurunan net take rate secara kuartalan di Q4-2022, GOTO berencana untuk menaikkan net take Tokopedia menjadi 4% pada tahun 2023, yang dapat memberikan pendapatan tambahan hingga Rp2,1 triliun.


Farras menekankan bahwa kenaikan take rate adalah kunci dalam upaya GOTO untuk mencapai profitabilitas lebih cepat. Selain itu, upaya GOTO untuk mencapai margin kontribusi positif dari Gojek dan GoTo Financial pada Q2-2023 dianggap sangat mungkin tercapai.


"Kami memperkirakan kenaikan take rate dan upaya GOTO untuk meningkatkan margin kontribusi akan mendongkrak pendapatan GOTO menjadi Rp19,2 triliun dan menekan rugi bersihnya hingga Rp1 triliun menjadi Rp16,5 triliun full year 2023," jelas Farras.


"Meskipun demikian, risiko utama GOTO adalah pertumbuhan pendapatan dan GTV yang lebih rendah serta burn rate yang lebih tinggi dari perkiraan," tambahnya. Dengan berbagai faktor positif dan langkah-langkah strategis yang diambil oleh GOTO, prospek sahamnya tampak menarik bagi investor.