SMK Raden Umar Said Kudus Hadirkan Karya Animasi Bertaraf Internasional di TEI 2023

20 October 2023

JAKARTA , JABODETABEK.INFO - SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus adalah salah satu Satuan Pendidikan Vokasi yang turut mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) 2023. Booth pameran didesain sangat menarik dengan layar LED besar di bagian atasnya yang menampilkan karya animasi para siswa. Pada TEI 2023 ini, SMK Rus Kudus menampilkan empat karya animasi yaitu Sabda Alam, Unstring Your Heart, Wakakibo, serta Watersplash dan Abstract Particle. Karya animasi Sabda Alam, menceritakan kisah Burung Rangkong Jantan terbang hingga memberi makan keluarganya melalui Lubang Pohon. Animasi Sabda Alam sempat viral dan dilihat hingga 3 juta penonton dari dalam maupun luar negeri. Tidak hanya di YouTube Channel, animasi ini juga ada di platform lain dan mendunia. Bahkan di beberapa kesempatan, Sabda Alam juga diputar dalam acara komunitas lingkungan di Tokyo, Jepang, dan Manchester, Inggris.

Selain Sabda Alam, ada pula karya animasi lain berjudul Unstring Your Heart, menceritakan dua karakter yang membawa Boneka Kayu dan memainkannya menari didepan Lawang Sewu. Booth SMK Raden Umar Said Kudus yang terletak di Hall 6 ICE BSD itu juga menampilkan karya animasi berjudul Wakakibo yang mengisahkan dua Karakter Waka dan Kibo yang asyik bermain petak umpet. Selanjutnya animasi berjudul Watersplash dan Abstract Particle, menampilkan Visual Efek Air realistis dan Pergerakan Abstract Particle dengan angle view Anamorphic yang turut memperlihatkan 3D ruang dalam layar Videotron. Project Manager RUS Animation Sekar menjelaskan, SMK RUS Kudus memiliki teaching factory yaitu RUS Animation yang menjadi tempat siswa jurusan animasi magang. "Saat mereka magang di kelas 11 tempatnya di RUS Animation. Mereka akan mengerjakan project-project IP (intelectual property) dan juga project dari klien kita," ungkapnya, dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Menurutnya, sudah banyak klien internasional yang bekerja sama dengan pihaknya. Misalnya animasi series Barbie yang tayang di Netflix, dan lebih dari 10 project animasi internasional lain yang mereka garap.

Dia menjelaskan, sekolahnya memang ingin mencetak lulusan yang kompeten di bidang animasi 2 dimensi dan 3 dimensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja serta usaha industri pertelevisian maupun perfilman. Melalui program magang di kelas 11, siswa pun berlatih sebelum memasuki ke dunia kerja. "Selama satu tahun magang dan mereka mengerjakan semua project yang masuk ke studio," ujarnya. Dia melanjutkan, apa yang siswa kerjakan saat magang dan tugas akhir saat kelas 12 itu pun masuk ke dalam portofolio yang menjadi keunggulan mereka masuk dunia kerja maupun bagi yang ingin lanjut ke perguruan tinggi. Melalui pengalaman yang siswa jalani selama sekolah ini maka lulusan SMK RUS Kudus pun mudah terserap ke dunia kerja. Studio film terbesar di Indonesia, Infinite Studios Batam, yang sudah memproduksi puluhan film bahkan film garapan sineas Hollywood pun banyak menerima siswa dari SMK ini. "Jadi perbandingannya tahun kemarin itu 70:30, 70 % ke industri dan 30 % ke perguruan tinggi. Mereka ada yang bekerja di Infinite Studios Batam, Brown Bag Films Bali, dan sejumlah studio animasi di Jakarta," imbuhnya. Dia menjelaskan, sekolahnya menerima 150 siswa jurusan animasi setiap tahunnya yang diseleksi dari ribuan pendaftar. Seleksi penting yang dijalani sekolah ialah calon siswa harus mempunyai skill menggambar. Sekar mengungkapkan, para siswa yang akan dilatih menjadi animator profesional inilah yang akan dilibatkan kembali untuk menggarap satu project internasional yang akan dirilis tahun depan.

"Project terbaru pasti ada. Apalagi tahun kemarin kita sudah rilis Sabda Alam. Nah kemungkinan tahun depan akan rilis satu IP lagi," pungkasnya. Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI) Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda berharap, TEI 2023 dapat menjadi ajang bagi industri untuk melihat keberadaaan pendidikan vokasi melalui karya-karya yang dipamerkan. Pihaknya juga akan melakukan akuisisi kemitraan dengan tim secara langsung. "Kita tuh ingin tahu apa yang didiskusikan disini. Harapannya kita bisa mengukur kualitas sudah mencapai mana. Kita juga bisa belajar ide, dan ketiga tentunya interaksi antar pendidikan vokasi,” ucapnya.