Diogo Dalot Terkesan Filosofi Ruben Amorim Meski MU Tertahan di Laga Perdana

26 November 2024

JABODETABEK – Jakarta – Manchester United memulai era baru di bawah arahan Ruben Amorim dengan hasil imbang 1-1 melawan Ipswich Town di Portman Road, Minggu (24/11/2024). Meski gagal meraih kemenangan, bek Diogo Dalot mengaku terkesan dengan gaya bermain yang diterapkan manajer asal Portugal tersebut dan yakin MU akan segera menuai hasil positif.

BACA JUGA : MIKEL ARTETA WASPADAI SPOTING CP MEREKA TIM SOLID

Adaptasi di Era Baru

Gol cepat Marcus Rashford pada menit ke-2 sempat memberikan harapan untuk tiga poin, tetapi tuan rumah menyamakan kedudukan lewat Omari Hutchinson menjelang turun minum. Meski permainan United belum sepenuhnya padu, filosofi Amorim mulai terlihat, dengan pendekatan menyerang berbasis penguasaan bola yang menuntut pergerakan aktif dari semua pemain.

"Ini awal yang baru, dan kami masih beradaptasi dengan gaya bermain yang berbeda. Tapi saya sangat terkesan dengan apa yang sudah dia tunjukkan. Amorim memiliki ide-ide yang jelas tentang bagaimana kami harus bermain, dan kami semua mendukung visi tersebut," kata Dalot kepada media usai pertandingan.

Gaya Bermain Ruben Amorim

Amorim dikenal dengan gaya permainan berbasis pressing intensif dan transisi cepat. Pendekatan ini berbeda jauh dari filosofi Erik ten Hag, yang lebih fokus pada penguasaan bola dan permainan posisi. Dalam laga melawan Ipswich, United terlihat mencoba mempraktikkan gaya baru Amorim, tetapi kurangnya koordinasi dalam transisi membuat lini pertahanan mereka beberapa kali terbuka.

"Ini proses pembelajaran. Dia ingin kami bermain dengan intensitas tinggi, mendominasi lawan, dan itu memerlukan waktu. Saya yakin kami akan lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya," tambah Dalot.

Masalah di Pertahanan

Meski mendominasi penguasaan bola, MU masih sering menerima ancaman di lini belakang. Gol Hutchinson adalah contoh nyata kurangnya komunikasi dan organisasi di barisan pertahanan, yang menjadi salah satu aspek yang perlu segera diperbaiki.

Duet Raphael Varane dan Lisandro Martinez tampak kesulitan beradaptasi dengan perubahan strategi, sementara lini tengah yang diisi Casemiro dan Mason Mount juga terlihat belum maksimal dalam membantu lini belakang.

Namun, Amorim tampaknya memahami bahwa perubahan besar seperti ini membutuhkan waktu. "Kami menciptakan peluang, tetapi kami harus lebih efektif. Saya puas dengan usaha tim, dan saya yakin ini hanya soal waktu sebelum kami menunjukkan permainan terbaik," ujar Amorim dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Pujian untuk Marcus Rashford

Salah satu pemain yang tetap konsisten di tengah transisi adalah Marcus Rashford. Penyerang asal Inggris itu kembali menjadi andalan di lini depan, mencetak gol cepat yang menunjukkan naluri tajamnya sebagai finisher.

"Rashford adalah pemain luar biasa. Dia memahami apa yang diminta pelatih dan selalu memberikan segalanya di lapangan. Kami semua tahu betapa pentingnya dia bagi tim ini," kata Dalot.

Harapan ke Depan

Dengan hasil imbang ini, Manchester United harus segera berbenah menjelang pertandingan berikutnya. Amorim memiliki tantangan besar untuk menyatukan skuad dengan filosofi barunya dan meningkatkan efektivitas permainan, terutama di lini serang dan pertahanan.

Namun, optimisme tetap tinggi di ruang ganti. Para pemain tampaknya mendukung penuh kepemimpinan Amorim dan percaya bahwa perubahan ini akan membawa hasil positif dalam jangka panjang.

"Ini baru awal. Kami tahu apa yang harus kami lakukan, dan kami akan bekerja keras untuk mencapai tujuan kami. Fans harus percaya pada proses ini, karena kami percaya," tutup Dalot.

Kesimpulan

Meski hanya membawa pulang satu poin dari laga perdana di bawah Ruben Amorim, Manchester United menunjukkan tanda-tanda perubahan yang menjanjikan. Dengan waktu dan adaptasi, filosofi permainan baru Amorim diharapkan dapat membawa Setan Merah kembali bersaing di level tertinggi, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.