Liga Champions: Manchester City Masih dalam Bayang-Bayang Kutukan, Meskipun Sempat Unggul 3-0

27 November 2024

JABODETABEK.INFO – Liga Champions 2024/2025 kembali menghadirkan drama di pekan ini, dengan sejumlah tim mencatatkan kemenangan besar. Namun, Manchester City, sang juara bertahan Liga Inggris, kembali gagal meraih hasil maksimal dalam kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa ini. Anak asuh Pep Guardiola membuang keunggulan 3-0 saat melawan Feyenoord, wakil Belanda, menambah panjang daftar hasil mengecewakan mereka di fase grup musim ini.

BACA JUGA : LIONEL MESSI DAN CRISTIANO RONALDO IKON SEPAK BOLA YANG DIANGGAP MERUSAK DUNIA

Drama di Rotterdam: Dari Dominasi ke Kehilangan Kendali

Manchester City memulai pertandingan dengan gemilang, menunjukkan kualitas permainan dominan yang khas di bawah arahan Guardiola. Erling Haaland kembali menjadi andalan lini serang, mencetak dua gol yang membawa City unggul dengan skor meyakinkan 3-0.

Namun, keberuntungan seolah berbalik setelah itu. Feyenoord perlahan mulai menemukan ritme permainan dan memanfaatkan celah di lini belakang City. Dalam waktu singkat, tim asuhan Arne Slot berhasil mencetak tiga gol balasan, memaksakan hasil imbang 3-3 yang mengejutkan di depan publik Rotterdam.

Kutukan Liga Champions Guardiola

Hasil ini semakin menambah tekanan bagi Pep Guardiola, yang kerap menghadapi kesulitan di Liga Champions meski mendominasi kompetisi domestik bersama Manchester City. Meskipun ia pernah membawa Barcelona menjadi juara Eropa dua kali, perjalanan Guardiola bersama City di Liga Champions kerap diwarnai kegagalan yang sulit dijelaskan.

Musim lalu, Guardiola berhasil mematahkan kutukan dengan membawa City meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Namun, musim ini, City kembali menunjukkan inkonsistensi, terutama di fase grup. Meskipun sering memulai laga dengan kuat, mereka kerap kehilangan kendali di menit-menit akhir, seperti yang terjadi melawan Feyenoord.

Haaland: Pencetak Gol yang Tak Henti

Satu-satunya sisi positif bagi City dalam laga ini adalah performa Erling Haaland. Striker asal Norwegia tersebut terus menunjukkan ketajamannya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia. Dengan dua gol tambahan di laga melawan Feyenoord, Haaland kini memimpin daftar pencetak gol Liga Champions musim ini.

Namun, ketajaman Haaland saja tampaknya belum cukup untuk menutupi kelemahan di lini belakang dan inkonsistensi taktis City, yang menjadi tantangan utama Guardiola musim ini.

Kemenangan Besar Tim-Tim Lain

Di sisi lain, pekan ini juga diwarnai kemenangan besar dari beberapa tim Eropa lainnya. Raksasa seperti Bayern Munich, Paris Saint-Germain, dan Real Madrid berhasil menunjukkan performa dominan, memastikan langkah mereka ke fase gugur semakin dekat.

Kemenangan telak dari tim-tim tersebut mempertegas persaingan sengit di Liga Champions musim ini, di mana kesalahan kecil bisa berarti perbedaan antara sukses dan kegagalan.

Peluang City di Fase Grup

Meski hasil imbang ini mengecewakan, peluang Manchester City untuk lolos ke babak 16 besar masih terbuka lebar. Namun, mereka harus segera memperbaiki performa jika ingin menghindari kejutan di fase grup. Guardiola perlu mencari solusi untuk memastikan timnya bisa bermain konsisten sepanjang 90 menit dan menjaga fokus, terutama di laga-laga krusial.

Kesimpulan

Hasil imbang melawan Feyenoord menjadi pengingat bahwa Manchester City, meskipun memiliki skuad bertabur bintang, masih memiliki pekerjaan rumah besar di Liga Champions musim ini. Guardiola harus segera menemukan cara untuk mengatasi inkonsistensi timnya, sementara Haaland terus menjadi andalan di lini depan.

Akankah City mampu bangkit dari hasil mengecewakan ini dan membuktikan diri sebagai salah satu favorit juara? Atau kutukan Liga Champions kembali menghantui perjalanan mereka? Jawabannya akan terungkap di laga-laga berikutnya.